Tak Patah Semangat Meski Mengidap Kanker

Meski mengidap penyakit yang cukup serius, namun pemuda ini tak melalaikan pendidikannya. Tepat pada Februari 2015 lalu, Epandi Susanto atau sering dipanggil Epan, pria asal Bengkulu ini bercerita bahwa ia didiagnosis penyakit kolorektal, yaitu sebuah penyakit kanker usus besar.

Epan mengatakan, penyakit yang ia deritakan baru diketahui saat mulai berobat ke dokter karena pada saat buang air besar (BAB), ia selalu merasa nyeri dan berdarah. Alhasil pemeriksaan dokter, termasuk biopsi menyatakan bahwa Epan mengidap kanker usus besar.

Epan mengaku, saat mendengar dirinya mengidap kanker, ia langsung shock dan putus asa. Karena kanker ini biasanya mengidap pada orang-orang dewasa dan jarang menyerang pada anak muda sepertinya. Apalagi dalam riwayat keluarganya tidak ada yang mengidap kanker.

Ia juga bercerita, dirinya sangat terpukul dan merasa bahwa dunia ini adalah dunia yang kelam. Bahkan ia sempat depresi dan tak mau berobat. Namun pada saat dia melihat para pasien yang mengidap kanker, Epan langsung sadar bahwa banyak orang di luar sana yang tak seberuntng dia. Bahkan dengan dukungan kuat dari ayah, ibu, kakak dan adiknya, serta keluarga lainnya, ia mendapatkan bekal yang luar biasa untuk selalu semangat melakukan pengobatan radiasi dan kemoterapi.

Bahkan pada saat Epan melihat anak kecil yang mengidap kanker di rumah sakit yang ia obati, yang masih lugu dan imut namun telah mengidap penyakit yang berbahaya, namun mereka masih menjadi dirinya sendiri dan masih tersenyum, tertawa, dan bermain.

Setelah mendapat motivasi yang begitu banyak, Epan jadi berani untuk melanjutkan dan tak melalaikan pendidikannya. Bagi Epan, mengidap kanker bukanlah akhir dari segalanya. Walaupun sempat depresi dan putus asa, namun dengan dukungan kuat dari keluarganya dan keikutsertaan di Cancer Information and Support Center (CISC) yang membuatnya sadar bahwa pasien kanker harus diberi dukungan penuh.